Kamis, 05 Maret 2015

Nasi Hainam

Nasi Hainam / Nasi Hainan (terkadang disebut juga Hailam di Indonesia) atau nama resmi nya Hainanese Chicken Rice adalah sebuah makanan yang sangat terkenal di Singapore, dan bahkan menjadi salah satu dari makanan Nasional Singapore. Makananan ini dibawa dan diperkenalkan oleh para imigran Singapore yang berasal dari Pulau Hainan, sebuah pulau, provinsi yang terkecil dan paling selatan di China. Sebelum tahun 1988, Hainan adalah bagian dari provinsi Guangdong (Kwang Tung). Konon, makanan ini diadopsi oleh para imigran asal Hainan yang bermukim di wilayah Nanyang dari makanan khas Hainan bernama Ayam Wenchang, salah satu dari empat masakan yang paling terkenal dari Hainan.

Teknik memasak yang digunakan untuk memasak Ayam ini adalah teknik yang sama dengan yang digunakan di daerah asalnya (Hainan), yaitu ayam direbus seutuhnya bersama tulang-tulangnya di air yang berisi bawang putih, jahe dan lainnya , dan kaldu dari ayam tersebut digunakan berkali-kali untuk merebus, yang mungkin terkadang hanya akan ditambah air jika air mulai berkurang.

Umumnya, agar mendapatkan hidangan yang lebih berasa, ayam yang digunakan yaitu ayam yang lebih tua, agar dapat menghasilkan minyak yang lebih. Tetapi sebaliknya, menggunakan ayam yang lebih muda seperti gaya Guang Dong juga dapat menghasilkan sisi positif, yaitu daging yang lebih empuk.



Makanan ini biasanya dihidangkan tanpa tulang, diiringi dengan saus sambal yang dicampur bawang putih, dan biasanya ayamnya ditambahkan bumbu berupa kecap asin (terkadang terpisah atau dicampur), ditambahkan pula mentimun segar, dan semangkuk kecil kaldu ayam yang gurih. Dimakan dengan nasi yang telah dicampur dengan santen (yang kemudian disebut juga nasi hainam, jadi terkadang nasi hainam agak ambigu, nasinya saja atau nasi hainam dengan ayamnya). Secara tradisional, kulit dari ayam ini umumnya berwarna kuning.

Gambar dari Nasi Hainam yang ada di artikel ini difoto dari Nasi Hainam yang di hidangkan oleh Restaurant Apollo, di Pantai Indah Kapuk, Jakarta.



0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2014 Chinese Cuisine in Indonesia, Culture, and History