Kwetiau Goreng
Kwetiau goreng adalah salah satu contoh chinese food yang sudah sangat "meng-Indonesia", karena makanan ini dapat ditemui dimanapun. Dari gerobak-an yang berdagang keliling, hingga di Restaurant yang cukup mewah. Makanan ini sangat mirip dengan char kway teow yang dapat ditemui di Malaysia, dan Singapore. Namun, dengan karakter yang agak sedikit berbeda, yaitu kwetiau di Indonesia umumnya terasa lebih sedikit manis, dan terasa lebih sedikit pedas.
Kwetiau merupakan salah satu jenis mie, yang terbuat dari beras. Nama jenis mie yang terbuat dari beras umumnya adalah shahe fen / hé fěn dalam mandarin, atau ho-fun dalam cantonese yang dipercaya berasal dari daerah bernama Shahe, yang merupakan bagian dari kota Guangzhao. Penggunaan nama "kwetiau" berasal dari ejaan bahasa hokkian kóe-tiâu, atau cháo guìdiāo dalam mandarin, secara harfiah berarti "rice cake strips", tetapi umumnya mengacu kepada shahe fen tersebut. Jadi secara etimologi, kwetiau adalah sejenis mie shahe fen yang lebih kecil berbentuk strip. Kwetiau sering disamakan dengan shahe fen. Padahal, biarpun menggunakan bahan dasar yang sama, tetapi shahe fen dan kwetiau tidak dapat disebut sebagai jenis mie yang sama, karena secara teknis bentuk mereka berbeda. (dipercaya pula secara tradisional, kwetiau yang asli bertekstur sangat keras, biarpun setelah di masak, hal ini yang mengakibatkan kwetiau tradisional kurang diminati oleh pasar modern). Jika masih bingung dengan perbedaan kwetiau dan he fen, di Guangdong, he fen juga dimasak seperti kwetiau dengan daging sapi, yang sering disebut chow fun. Kwetiau juga sangat mirip dengan pho dari Vietnam.
Jelas bahwa isi / topping dari kwetiau tersebut bergantung kepada dimana kita memesan kwetiau tersebut. Seperti makanan lain, umumnya restaurant menawarkan topping yang lebih bervariasi daripada pedagang keliling. Lucunya, walaupun Kwetiau adalah makanan Cina, namun karena asimilasi yang kuat dan telah menyatu, kita dapat mengklasifikasikan Kwetiau menjadi 2, yaitu "Kwetiau Khas Cina", dan "Kwetiau Khas Indonesia".
Kwetiau goreng khas Cina memiliki beberapa khas, secara umum, kwetiau menilik kepada orang dari Dialek Hokkian dan Tio Ciu. Beda asal, beda pula gaya penyajian. Kwetiau khas Hokkian yang sering disebut Kwetiau medan, umumnya memakai bakso ikan, telur bebek, dan seafood lainnya (ada juga yang menggunakan lap ciong), dan kwetiau khas Tio Ciu umumnya menggunakan daging sapi. Seiring perkembangan jaman, terdapat gaya penyajian kwetiau yang baru, yaitu kwetiau siram.
Dan umumnya, kwetiau "khas Indonesia" yang dijual oleh orang Indonesia asli memiliki rasa yang lebih manis, menggunakan tomat, topping nya tidak terlalu banyak, dan pastinya halal agar dapat dinikmati semua kalangan.
Kwetiau goreng khas Cina memiliki beberapa khas, secara umum, kwetiau menilik kepada orang dari Dialek Hokkian dan Tio Ciu.
BalasHapusLukQQ
Situs Ceme Online
Agen DominoQQ Terbaik
Bandar Poker Indonesia